Rebahan, malas gerak (mager) atau yang disebut juga Sedentary Lifestyle dalam dunia medis merupakan kondisi dimana seseorang tidak aktif secara fisik. Rebahan atau mager ini banyak terjadi pada zaman sekarang terutama bagi anak muda.
Hal ini juga didukung dengan semakin canggihnya teknologi yang membuat banyak hal terasa lebih praktis. Sebagai contoh, hanya bermodal ponsel dan kuota yang cukup kita dapat melakukan berbagai hal dengan mudah tanpa harus bergerak untuk keluar rumah seperti tersedianya layanan pesan antar yang dapat diakses melalui aplikasi, bahkan sekarang kita bisa melakukan pembayaran secara daring yang membuat semua mudah didapatkan tanpa harus beranjak dari tempat nyaman kita. Namun jika dibiarkan terlalu lama, kenyamanan ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Dilansir dari kemkes.go.id, menurut WHO, gaya hidup sedentari adalah salah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) pada tahun 2008 melaporkan bahwa kematian akibat kebiasaan malas gerak jumlahnya dua kali lebih banyak dibandingkan kematian karena obesitas. Risiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan akan lebih meningkat apabila diikuti dengan pola makan yang tidak seimbang dan kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau minum alkohol.
Berikut berbagai bahaya kesehatan akibat malas gerak :
1. Konsentrasi menurun
Pada saat bekerja sambil duduk lama membungkuk atau melengkung menjadikan tulang belakang jadi tegang. Paru tidak mendapat ruang cukup untuk mengembang optimal sehingga kadar oksigen yang bisa diedarkan ke seluruh tubuh lebih sedikit, sirkulasi juga akan terganggu jika kurang bergerak. Kurangnya oksigen yang diterima otak bisa menyebabkan turunnya konsentrasi.
2. Meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung
Sebuah studi di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Aerobics Research Center menunjukkan bahwa aktivitas fisik mampu mengurangi risiko stroke pada pria hingga sebesar 60%. Studi lain yang diterbitkan dalam Nurses’ Health Study menyatakan bahwa wanita yang cukup beraktivitas fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung sebesar 50%. Ini menunjukkan bahwa pada individu yang
kurang aktifitas memiliki risiko cukup besar mengalami stroke.
3. Gangguan fungsi kognitif
Aktivitas fisik mampu merangsang aliran darah kaya oksigen ke otak dan memperbaiki sel dan jaringan otak yang mulai mengalami degenerasi. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan fungsi otak menurun sehingga dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan fungsi kognitif.
4. Resistensi insulin
Apabila kita menghabiskan kira-kira 70% dari waktu seharian dengan duduk dan tiduran, maka akan berisiko mengalami resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah sehingga berpeluang terserang diabetes.
5. Memicu osteoporosis
Kebiasaan malas gerak akan membuat tubuh kehilangan massa otot sehingga otot akan lemah. Selain itu tubuh juga akan mengambil kalsium tulang. Kepadatan tulang akan berkurang drastis. Jika dibiarkan, mengakibatkan tulang keropos atau yang biasa disebut dengan osteoporosis. Pergeseran penyakit osteoporosis pun tak hanya dialami oleh orang tua saja, namun kaum yang lebih muda pun bisa mudah terkena osteoporosis.
Itulah beberapa masalah yang akan muncul bila kita malas bergerak baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka yang panjang. Mari biasakan hidup sehat, lawan rasa malas, mulai bergerak, mulai beraktivitas dan jadikan hidup kita tetap bermanfaat bagi orang lain. Salam sehat dan tetap semangat.