10 Syair Puisi Jalaludin Rumi

Maulana Jalaludin Rumi dilahirkan pada 6 Rabiul Awal 604 H/30 September 1207 M di Balkha, salah satu desa di wilayah Khurasan. Dalam beberapa sumber yang membahas tentang Rumi, bahwa Bahauddin Muhammad (Baha Walad), ayahanda Rumi, merupakan seorang ahli fikih besar dan mufti. Ia syekh Tarekat Kubrawiyah yang didirikan oleh Syekh Najmuddin al Kubra yang mendapatkan gelar Penghulu Para Ulama (Sulthân al-‘Ulamâ’).

Sebagian riwayat menyatakan bahwa nasab Baha Walad dari pihak bapak terhubung dengan khalifah pertama Rasulullah, yaitu Abu Bakar al-Shidiq, sedang dari pihak ibu terhubung dengan keluarga raja-raja Khawarizm.

Maulana Jalaluddin Rumi sendiri adalah seorang penyair sufi Persia yang karyanya terkenal hingga ke negeri Paman Sam (Amerika Serikat). Dalam tujuh abad terakhir, karya-karya puisinya yang sangat berpengaruh terhadap sastra Persia telah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Berikut adalah 10 syair puisi karya Maulana Jalaluddin Rumi yang dikutip dari NU Online dari terjemahan Kitab Ruba’iyyat (Damaskus, Dar al-Fikr, 2004) sebuah antologi puisi yang terdiri dari 1983 bait.



ای شب همیشه شادی
پس خوشحال و خوشحال آمدیم.
خداوند شما را تا قیامت زنده کند.
در دلم آتشی است که از جمال معشوق می سوزد.
ای غم اگر جرات داری بیا اینجا!

Wahai malam, kau senantiasa bahagia.
Maka kami pun datang dengan gembira, dengan gembira.
Semoga Allah memberimu umur hingga hari kiamat.
Dalam hatiku ada api yang menyala dari keindahan Sang Kekasih.
Wahai duka, jika kau punya nyali datanglah ke mari!



ای مسافر کجا می روی؟ به کجا؟
هر جا بروی در قلب ما می مانی
چقدر اضطراب شما به خاطر یک خداحافظی بزرگ است،
مثل اضطراب ماهی جدا شده از اقیانوس.
پس لبهای خشکیده ات مرواریدهای دریا را می پراکند.

Duh, wahai musafir, ke mana kau hendak pergi? Ke mana?
Ke manapun kau pergi kau tetap bersemayam di hati kami.
Betapa sangat besar kegundahanmu lantaran sebuah perpisahan,
Sebagaimana kegundahan ikan yang terpisah dari lautan.
Karena itu, bibirmu yang kering menebarkan mutiara lautan.


خداوند صدای شما را شاد کند
و شب و روز زمزمه کن.
اگه صداتون ضعیف بشه ما هم مریض میشیم!
خداوند صدایت را شیرین کند
مثل فلوت تیز برای شیرینی.

Semoga Allah menjadikan suaramu berkelindan dengan hati kami.
Semoga Allah menjadikan suaramu gembira,
Dan bersenandung pada malam dan siang hari.
Andai suaramu jadi lemah, maka kami pun akan sakit!
Semoga Allah menjadikan suaramu manis,
Sebagaimana seruling yang melengking buat si manis.



وقتی این عمر تمام شود، خداوند به شما زندگی دیگری می دهد.
اگر سن فنا از بین برود، عصر جاودانگی است!
عشق آب زندگی است، وارد این گودال شو!
هر قطره اش اقیانوسی از زندگی خودش است.

Kalau umur ini habis, Allah akan anugrahkan umur yang lain.
Jika umur kefanaan lenyap, di sana ada umur keabadian!
Cinta adalah air kehidupan, masuklah kau dalam genangan ini!
Setiap tetes darinya adalah samudra kehidupan tersendiri.




آه چقدر گذشت در حالی که ما عاشقیم
بودن در اقیانوسی که سواحل آن قابل مشاهده نیست.
فقط قایق وجود دارد، شب و ابری.
ما به لطف و هدایت او در اقیانوس حق حرکت می کنیم.

Aduh, sungguh waktu telah berlalu, semantara kami para pecinta,
Berada di samudra yang pantainya tidak kelihatan.
Hanya ada perahu, malam dan mendung.
Kami berlayar di samudra Kebenaran dengan karunia dan petunjukNya.




این آتش عشق ما را بالغ می کند!
هر شب مرا به ویرانه های دنیا می کشاند.
ما را با آنها بگذار،
به طوری که هیچکس جز آنها ما را نشناسد!

Api cinta ini membuat kami matang!
Setiap malam ia menarikku menuju reruntuhan dunia.
Meletakkan kami bersama mereka,
Agar sesiapa pun tidak mengenal kami selain mereka!



ای باد رقصنده! به ما بگو!
در راه دل سوخته ای دیده ای؟
دلی را دیده ای که از آتش می سوزد، از عشق می سوزد؟
به راستی که آتش عشق 1000 سنگ را خرد کرده است!

Wahai angin dinari! Kisahkanlah kepada kami!
Adakah di jalan kau lihat hati yang menyala?
Adakah kau lihat hati yang kebak dengan api, kebak dengan cinta?
Sungguh api cinta telah melumat 1000 batu cadas!



ای استاد ما را در خواب نمی بینی. تا سال آینده دیگر ما را نخواهید دید. ای شب که به ما نگاه می کنی شما نمی توانید بدون مهتاب این کار را انجام دهید!

Wahai tuan, kau tidak melihat kami dalam mimpi.
Kau tak akan melihat kami sekali lagi hingga tahun depan.
Wahai malam, manakala kau pandang kami,
Kau tak akan sanggup tanpa cahaya rembulan!




ای تو که ماه نمی تواند در غبار تو نفوذ کند!
هدایایی از ماه شما برای کسانی است که در شب قدم می زنند.
به راستی، هر چند نوک ابر سرخ است،
او تسلیم چهره رنگ پریده شما خواهد شد!

ItuWahai engkau, di mana rembulan tak sanggup menembus debumu!
Di sana ada hadiah-hadiah dari rembulanmu untuk mereka yang mengarungi malam.
O, sungguh, meski ujung awan itu berwajah merah,
Ia akan takluk di depan wajahmu yang pucat!




در این زندگی باغ تو را نمی بینیم!
ما چشمان خودشیفته شما را که باعث سرگیجه می شود نمی بینیم.
مانند اخلاص، از انسان ها پنهان می شوید.
ما از مدتها قبل چهره شما را ندیده ایم.

Dalam hidup ini, kami tak melihat kebunmu!
Kami tak melihat matamu yang narsis yang menyebabkan pening.
Sebagaimana ketulusan, kau sembunyi dari manusia.
Kami tak pernah melihat wajahmu sejak masa yang silam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top