Search
Close this search box.

Mengenal Sejarah dan Perkembangan Musik Dunia

Siapa yang tidak mengenal musik. Dengan berbagai genre yang hadir, semua kalangan dari anak kecil hingga orang dewasa bahkan orang tua pasti mengenal musik. Musik sendiri bahkan seperti telah menyatu dengan kehidupan kita. Dengan berbagai macam jenis atau alirannya, kita bisa temukan musik di dalam berbagai kondisi. Seiring berjalannya waktu, musik terus berkembang disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat.

Sebelum kita jauh membahas tentang musik, mari kita mengenal terlebih dahulu apa itu musik. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Musik merupakan suatu hal yang mengandung irama, lagu dan keharmonisan yang didapat melalui penyusunan nada atau suara yang sedemikian rupa.

Dilansir dari gramedia.com, penggunaan kata “musik” awalnya berasal dari bahasa Yunani yang disebut “musike”. Musike sendiri berasal dari kata muse-muse, yang memiliki pengertian sebagai sembilan dewa-dewi Yunani yang berada di bawah dewa Apollo, dan menjadi pelindung seni serta ilmu pengetahuan.

Sedangkan untuk pengertian seni musik menurut Jamalus, seni musik dianggap sebagai suatu hal yang menghasilkan suatu karya seni, yang dalam hal ini berupa bunyi yang merupakan komposisi berbentuk lagu, merupakan curahan pikiran serta perasaan pembuatnya dengan menggabungkan unsur-unsur pokok musik, ada irama, harmoni, melodi, dan bentuk atau susunan lagu, ekspresi dan perasaan sebagai satu kesatuan yang utuh.

Lalu bagaimana dengan sejarah perkembangan musik?

Yuk, kita simak bagaimana perjalanan musik di dunia.

1. Zaman Medieval (400-1400an)

Pada abad pertengahan (Medieval) musik sangat dipengaruhi oleh kekuasaan gereja kemudian notasinya berkembang menjadi musical repertoire atau kumpulan dari lembaran musik yang dimainkan secara individual, ensambel atau dimainkan dengan instrumen dan choir. Namun, seiring berjalannya waktu musik-musik dari masa tersebut rusak dan hanya tersisa bagian kecil saja. The Gregorian Chant merupakan salah satu dari lembaran musik terkenal di masa itu.

2. Zaman Renaissance (1400-1600an)

Pada masa ini, orang-orang sudah mulai mengenal instrumen musik seperti piano atau organ hingga muncul musik instrumen dan juga pada masa ini, chords musik lebih fleksibel serta mudah untuk disesuaikan dengan gaya musisi itu sendiri.

3. Zaman Barok (1600-1700an)

Pada masa ini, jenis musik instrumen lebih dikenal secara umum. Gaya bermusik para musisi pun lebih beragam. Para komposer musik memberikan improvisasi ke dalam hasil karyanya.

4. Zaman Klasik (1700-1910an)

Era klasik berhubungan erat dengan harmoni. Beberapa hasil karya dari masa ini merupakan hasil karya yang tidak dapat dibandingkan dengan karya apa pun pada masa sebelumnya, seperti karya Beethoven berjudul Fifth Symphony. Beberapa musisi menjadi ‘kunci’ di zaman ini, seperti Haydn dan Mozart. Di akhir era Klasik, musisi menggubah musik dengan tambahan instrumen selain piano, seperti klarinet, trombon, dan timpani.

5. Zaman Romantik (1810-1900an)

Pada zaman ini, karya-karya pada era romantik memiliki komposisi perasaan emosi yang kuat dan makna yang dalam. Komposisi menjadi lebih kompleks sebagai simbol dari beberapa karya yang dramatis seperti Siegfried karya milik Wagner.

6. Zaman Modern/Kontemporer (1900-2000an) Munculnya beberapa alat elektronik seperti radio dan TV memengaruhi musik pada era ini. Musik menjadi lebih sering didengar dan menjadi produk dari budaya massa. Pada masa ini, musik juga berevolusi hingga menciptakan berbagai jenis atau aliran musik.

Dari sejarah musik yang telah ditulis di atas, musik terlihat condong mengarah ke dunia Barat. Namun nyatanya, musik sejak dulu sudah ada di berbagai belahan dunia. Di daratan Tiongkok, persisnya di provinsi Hubei, ditemukan alat musik kuno yang diperkirakan telah ada sejak tahun 433 SM. Selain itu, ditemukan pula alat musik seruling yang diperkirakan berasal dari era Neolitikum. Itulah sejarah berkembangnya musik di dunia yang dilansir dari ruangguru.com.

Semoga bermanfaat.

Facebook
WhatsApp
Telegram
Facebook

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya

Scroll to Top