The Art Perfomance of Gandasawa Generation 311

Bukan sesuatu yang baru bagi Pondok Pesantren Modern Al Falah menghadirkan Panggung Santri, bahkan ini merupakan kali ke-11 hadirnya acara megah yang dibuat oleh santri untuk santri, dan setiap tahunnya, agenda ini memiliki keunikan tersendiri dalam proses dan tampilan. Seperti halnya keunikan dalam perjalanan untuk menghasilkan tampilan yang berkualitas. Jangka waktu yang dilaluli pun sama setiap tahunnya, yaitu satu semester sebagai waktu minimal para santri kelas akhir untuk mempersiapkan berbagai kejutan yang hadir dalam pentas seni. Usaha tersebut dilakukan dengan memberikan wadah pada anak-anak yang memiliki minat dan bakat di dunia seni agar mereka dapat berpartisipasi. Ini juga merupakan salah satu tujuan hadirnya panggung santri. Selain itu, tidak hanya berhenti pada dunia seni, secara umum hadirnya pensi merupakan ruang luas bagi santri mengembangkan kemampuan diri, baik secara individu maupun dalam tim. Seperti kreativitas dan ekspresi diri, keterampilan komunikasi, kepercayaan diri, kerja tim, manajemen waktu, kemampuan teknikal, problem solving, kemampuan untuk menghargai budaya dan seni, hingga kedisiplinan dan tanggung jawab.

Lalu bagaimana dengan Panggung Santri Gandasawa 311, apa yang membedakan panggung santri ini dengan yang lainnya?

Mari kita mengenal The Art Perfomance of Gandasawa Generation 311.

It isn’t just an event, it’s an extraordinary stage of creativity.

Nama Gandasawa sendiri merupakan singkatan dari Gandawa Daraka Satya yang dalam bahasa Indonesia, frasa ini bisa diterjemahkan sebagai “Gandawa” berarti panah, “Daraka” berarti taji atau ujung panah, dan “Satya” yang berarti kebenaran atau kejujuran. Jadi, secara harfiah, “Gandawa Daraka Satya” bisa diartikan sebagai “panah yang ujungnya tajam kebenaran” atau “panah kebenaran yang tajam.”

Secara filosofis, nama Gandasawa ingin menggambarkan kebenaran yang tajam atau untuk menyatakan bahwa kebenaran adalah senjata yang kuat dalam mencapai tujuan atau menghadapi masalah. Ini merupakan doa kelas akhir yang ingin memanah masa depan dengan sempurna dan kebenaran yang dimaksud itu adalah kebenaran dalam setiap langkah yang akan ditempuh dalam perjalanan untuk menggapai masa depan yang indah.

Seindah nama dan harapannya, Gandasawa Generation menghadirkan kreativitas para santri yang menakjubkan, hasil kolaborasi antara karya seni tradisional dan modern yang dituangkan dalam kemegahan panggung santri pada 25 Mei 2024 di lingkungan Pondok Pesantren Modern Al Falah.

Mengangkat tema budaya, keindahan pensi pun tidak hanya dinikmati oleh santri Al Falah, melainkan pengasuh, dewan guru dan asatidz, serta ratusan alumni dan masyarakat sekitar desa Jatirokeh yang hadir pada acara tersebut, tidak ketinggalan pula ratusan sahabat santri yang setia menyaksikan berjalannya acara melalui sosial media.

Bagi para tamu yang hadir terutama alumni, selalu menantikan keunikan dan perbedaan pensi dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk pensi Gandasawa ini yang hadir dengan warna dan makna setiap tampilannya. Mulai dari Grand Opening yang memberikan gambaran dari semua tampilan yang dihadirkan, kemudian fashion show dengan keindahan 22 pakaian adat Indonesia, kearifan lokal dance putra dan dance putri pun tidak kalah untuk membuka mata bagaimana pesona kekayaan budaya Indonesia, diikuti tari Ratoh Jaroe dan drama Roro Jonggrang, serta silat, menambah kentalnya nuansa budaya yang ditampilkan oleh pensi Gandasawa dan tentunya tidak lepas dari backrground pondok pesantren dimana cerita santri dituangkan dalam drama oleh santri putra serta tampian shalawat dari Habibaturrasul juga mencermikan nilai religius para santri. Belum menjadi akhir, karena one choir dengan lagunya Million Dreams membawa penonton tenggelam dalam lautan bintang untuk menggapai impian. Dan yang paling berbeda dari pentas seni tahun-tahun sebelumnya adalah hadirnya Rythmic Reverie atau irama impian dengan membawakan lagu Prahu Layar yang dikemas dalam empat genre yaitu folk, pop, rock, dan orchestra. Mr. Akhmad Khijazi dan Mr. Mohammad Rizqi merupakan penginisiasi dan juga komposer dari Rythmic Reverie ini. Dibawakan dengan berbagai macam alat musik, Mr. Nasukha Raffi sebagai vokalis menyempurnakan dunia musik di atas panggung santri Gandasawa 311.

Dibimbing langsung oleh ustadz Fandi Safi’i dan diketuai oleh Hilmi Basyari, serta kerja sama yang baik dari kelas akhir, panggung santri Gandasawa 311 telah hadir dengan megah bersama pesonanya menyulap malam menjadi penuh makna.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top