Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami atau Abū-Nuwās adalah seorang pujangga Arab.
Abu Nawas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Ia menjadi tokoh yang sangat populer dalam cerita rakyat dan legenda Arab. Abu Nawas digambarkan sosok yang bijaksana sekaligus kocak. Ia juga muncul beberapa kali dalam kisah Seribu Satu Malam.
Berikut salah satu kisah Abu Nawas yang lucu dan penuh makna.
Abu Nawas dan Enam Ekor Lembu
Pada suatu hari, Raja Harun Al-Rasyid memanggil Abu Nawas menghadap ke Istana. Raja ingin menguji kecerdikan Abu Nawas. Sesampainya di hadapan Raja, Raja Harun bertitah, “Hai Abu Nawas, aku menginginkan enam ekor lembu berjenggot yang pandai bicara, bisakah engkau mendatangkan mereka dalam waktu seminggu? Kalau gagal, akan aku penggal lehermu.”
“Baiklah, tuanku Syah Alam, hamba junjung tinggi titah tuanku,” jawab Abu Nawas.
Semua orang dalam istana yang hadir pada saat itu, berkata dalam hati, “Mampuslah kau Abu Nawas!”
Abu Nawas kemudian memohon diri untuk pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, ia duduk berdiam diri merenungkan keinginan raja. Seharian ia tidak ke luar rumah, sehingga membuat tetangga heran. Ia baru keluar rumah setelah seminggu kemudian, yaitu pada saat batas waktu yang diberikan Raja kepadanya. Ia segera menuju kerumunan orang, lalu ujarnya, “Hai orang-orang muda, hari ini hari apa?”
Orang-orang yang menjawab benar, akan dia lepaskan, tetapi orang-orang yang menjawab salah akan ia tahan. Rupanya, tidak ada seorangpun yang menjawab dengan benar. Abu Nawas pun marah kepada mereka.
“Begitu saja kok nggak bisa menjawab. Kalau begitu, mari kita menghadap Raja Harun Al-Rasyid, untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.”
Keesokan harinya, istana dipenuhi warga yang ingin tahu kesanggupan Abu Nawas mambawa enam ekor lembu berjenggot. Sampai di depan Raja Harun Al-Rasyid, ia pun menghaturkan sembah dan duduk dengan khidmat. Lalu, Raja berkata, “Hai Abu Nawas, mana lembu berjenggot yang pandai bicara itu?”
Tanpa banyak bicara, Abu Nawas pun menunjuk keenam orang yang dibawanya itu, “Inilah mereka, tuanku Syah Alam.”
“Hai, Abu Nawas, apa yang kau tunjukkan kepadaku itu?”
“Ya, tuanku Syah Alam, tanyalah pada mereka hari apa sekarang,” jawab Abu Nawas.
Ketika Raja bertanya, ternyata orang-orang itu memberikan jawaban berbeda-beda. Maka berujarlah Abu Nawas, “Jika mereka manusia, tentunya tahu hari ini hari apa. Apalagi jika tuanku menanyakan hari yang lain, akan tambah pusinglah mereka. Manusia atau hewan kah mereka ini? Inilah lembu berjenggot yang pandai bicara itu, Tuanku.”
Raja heran melihat Abu Nawas pandai melepaskan diri dari ancaman hukuman. Maka Raja pun memberikan hadiah 5.000 dinar kepada Abu Nawas.