Search
Close this search box.

Budaya Ngaret: Bisakah Kita Mengubahnya?

A :”Yuk brangkat ke acara!”

B :”Ngapain cepet banget, di undangan kan jam 07.00, ini baru jam 07.05, paling juga di sana belum mulai.”

Hi sobat, sering sekali kita menemukan percakapan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, atau mungkin kita sendiri pernah melontarkan kalimat itu. Kebiasaan menunda waktu untuk pergi atau menghadiri acara yang sudah dianggap lumrah atau biasa, bahkan sampai dikatakan sebagai budaya ngaret. Lalu apa maksudnya budaya ngaret itu?

Kata ngaret sendiri sebenarnya berasal dari kata karet yang bersifat elastis dan mudah direnggangkan. Ini menggambarkan bahwa budaya ngaret adalah kebiasaan seseorang merenggangkan waktu atau datang terlambat. Kebiasaan mengulur waktu layaknya karet berdampak negatif baik dalam acara maupun pertemuan yang sudah dijadwalkan, dan tentunya orang yang paling dirugikan adalah mereka yang datang tepat waktu.

Ngomongin budaya ngaret ini, bisakah kita mengubahnya?

Meskipun kebiasaan ini sudah mengakar dalam keseharian masyarakat, kita bisa mengubahnya dengan berkomitmen dalam diri sendiri untuk disiplin waktu. Ini bukan suatu hal yang mustahil jika kita menyadarkan diri dengan mulai melakukan kebiasaan berikut ini:

Buat jadwal dan pengingatnya

Tidak sedikit orang yang terlambat datang ke suatu acara, kegiatan atau pertemuan disebabkan karena lupa dengan agenda yang harus mereka kunjungi. Maka dari itu, membuat jadwal sekaligus pengingatnya bisa menjadi solusi yang tepat untuk tidak lupa dengan waktu kapan seharusnya mereka mendatangi suatu acara, kegiatan atau pertemuan tersebut. Selain itu, cara ini juga bisa membuat kita hidup lebih teratur apalagi dengan zaman yang sudah canggih, kita bisa memanfaatkan pengingat dari berbagai aplikasi atau alarm untuk mengingatkan jadwal kegiatan kita lebih awal.

Mengetahui alasan untuk tepat waktu

Jika kita sadari, sebenarnya disiplin waktu memberikan nilai tersendiri bagi diri kita. Dengan disiplin waktu, menunjukkan bahwa kita memiliki integritas tinggi, karena sosok yang menghargai waktu tidak sembarangan dalam menjalani hidup. Segala sesuatu terencana dengan baik sehingga menumbuhkan karakter positif dan kualitas hidup yang baik. Hal tersebut bisa menjadi modal kita untuk semangat memulai hidup dengan lebih disiplin terutama tentang waktu.

Memotivasi diri sendiri

Ini bagian paling penting untuk bisa mengubah diri sendiri menjadi lebih baik. Tidak ada gunanya semua rencana untuk mengubah kebiasaan, jika kita tidak memiliki motivasi di dalam diri kita sendiri, Dengan adanya motivasi untuk mengubah gaya hidup, maka kita akan lebih semangat dalam menajalaninya, melakukan aktivitas dengan ringan bahkan untuk datang tepat waktu atau lebih cepat pun bukan suatu masalah.

Tiga tips di atas dapat dijadikan sebagai awal kita untuk memperbaiki diri dan menjadi manusia yang lebih berkualitas. Setidaknya dengan kesadaran masing-masing individu untuk lebih baik, dapat mengurangi kebiasaan buruk yang ada di masyarakat.

Facebook
WhatsApp
Telegram
Facebook

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya

Scroll to Top