Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah adanya malam Lailatul Qadar. Meskipun datangnya dirahasiakan oleh Allah swt, Rasulullah memberikan gambaran bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya. Beliau bersabda:
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
Artinya: Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan (HR Imam Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan:
هي في شهر رمضان في العشر الأواخر, ليلة إحدي وعشرين, أو ثلاث وعشرين, أو خمس وعشرين, أو سبع وعشرين, أو تسع وعشرين, أو آخر ليلة من رمضان, من قامها إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر
Artinya: Lailatul Qadar berada di bulan Ramadhan pada sepuluh hari terakhirnya, yaitu malam kedua puluh satu, atau kedua puluh tiga, atau kedua puluh lima, atau kedua puluh tujuh, atau kedua puluh sembilan, atau di akhir malam Ramadhan. Barangsiapa shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lampau dan dosa yang kemudian (HR Imam Ahmad).
Meskipun Rasulullah telah memberikan gambaran datangnya Lailatul Qadar, hendaknya kita terus meningkatkan amal ibadah terutama pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, agar dapat memperoleh keutamaan malam Lailatul Qadar. Ini merupakan hikmah yang dapat kita ambil dari rahasia turunnya Lailatul Qadar seperti menurut Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari-nya, ia menjelaskan, bahwa hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah supaya umat Islam bersungguh-sungguh dalam berusaha memperolehnya dengan kesungguhan ibadah. Berbeda jika ditentukan pada tanggal sekian, khawatir kesungguhan ibadahnya hanya malam itu saja (Fathul Bari, juz 5, hal 155).
Lalu apa saja keutamaan malam Lailatul Qadar?
Dilansir dari NU Online, Lailatul Qadar adalah salah satu keistimewaan yang Allah swt berikan kepada umat Nabi Muhammad saw. Ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah seribu bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan.
Allah menjadikan usia yang panjang untuk umat Nabi terdahulu, sehingga dapat beribadah di dunia ini dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan rata-rata usia umat Nabi Muhammad antara 60 hingga 70 tahun, akan tetapi Allah menganugerahkan Lailatul Qadar yang artinya jika beribadah di malam tersebut akan mendapatkan pahala ibadah seribu bulan dalam satu kali Ramadan saja.
Melihat besarnya pahala ibadah pada malam Lailatul Qadar, berikut beberapa keutamaan malam Lailatul Qadar yang perlu kita ketahui.
Pertama, Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana kita tahu bahwa proses turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap: Tahap pertama, turunnya Al-Qur’an dari lauh mahfuz ke baitul izzah (langit dunia). Pada tahap pertama ini, Al-Qur’an diturunkan semuanya dari awal hingga akhir secara lengkap. Hal itu terjadi pada malam Lailatul Qadar yang saat itu bertepatan dengan malam dua puluh empat Ramadhan.
Allah ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (القدر: ١)
Maknanya: Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an itu pada malam Lailatul Qadar (QS al-Qadr: 1)
Rasullah Muhammad saw bersabda:
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيْمَ عليه السلام في أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتْ التوراةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِن رَمَضانَ، وأُنزِلَ الإنجيلُ لِثَلاثَ عشْرةَ خَلَتْ مِن رمضانَ، وأُنزِلَ الزَّبُورُ لِثَمانِ عَشْرَةَ خَلَتْ من رمضانَ، وأُنزلَ الفُرْقانُ لأَربعٍ وعِشْرينَ خَلَتْ من رمضانَ (رواه أحمد والطبراني والبيهقي وغيرهم)
Maknanya: Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan, Taurat diturunkan pada malam keenam Ramadhan, Injil diturunkan pada malam tiga belas Ramadhan, Zabur diturunkan pada malam delapan belas Ramadhan dan Al-Qur’an diturunkan pada malam dua puluh empat Ramadhan (HR Ahmad, ath Thabarani, al-Baihaqi dan lainnya).
Tahap kedua, turunnya Al-Qur’an dari baitul izzah yang merupakan langit pertama kepada Nabi Muhammad saw. Dalam tahap kedua ini, Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab dan peristiwa tertentu selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Lima ayat pertama dari surat al-‘Alaq adalah yang pertama diturunkan kepada beliau di gua Hira’ dengan perantaraan malaikat Jibril. Dan hal itu menurut sebagian ulama terjadi pada malam 17 Ramadhan. Atas dasar inilah kemudian malam 17 Ramadhan diperingati umat Islam sebagai malam nuzul Al-Qur’an.
Kedua, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ (الدخان: ٣)
Maknanya: Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur’an itu pada malam yang penuh berkah (malam Lailatul Qadar) (QS ad Dukhan: 3).
Ketiga, pada malam Lailatul Qadar, Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya Lailatul Qadar pada tahun berikutnya. Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun ke depan.
Tafsir al-Qurthubi, an-Nasafi, dan lainnya menjelaskan bahwa itulah makna dari ayat:
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ (الدخان: ٤)
Maknanya: Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (QS ad Dukhan: 4).
Keempat, amal shaleh pada Lailatul Qadar lebih baik daripada amal shaleh yang dilakukan selama seribu bulan sebagaimana ditegaskan oleh Allah:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (القدر: ٣)
Maknanya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan (QS al-Qadr: 3).
Kelima, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah. Allah berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (القدر: ٤)
Maknanya: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan (QS al-Qadr: 4)
Rasulullah saw bersabda:
إذا كانتْ لَيْلَةُ القدْرِ نَزَلَ جِبريلُ فى كَبْكَبَةٍ من الملائكةِ يُصَلُّون وَيُسَلِّمُوْنَ على كلِّ عبدٍ قائمٍ أو قاعدٍ يَذْكُرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَيَنْزِلُونَ مِن لَدُنْ غُروبِ الشمسِ إلى طلوعِ الفَجْرِ (رواه البيهقى فى شعب الإيمان والسيوطىّ فى الجامع الكبير)
Maknanya: Jika tiba Lailatul Qadar, malaikat Jibril turun dengan serombongan malaikat lalu mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap hamba yang berdiri atau duduk berdzikir mengingat Allah. Mereka turun dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dan as Suyuthi dalam al-Jami’ al-Kabir).
Keenam, Lailatul Qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan orang-orang yang melakukan ketaatan. Pada malam itu, setan tidak dapat berbuat buruk kepada orang-orang yang melakukan kebaikan. Allah ta’ala berfirman:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (القدر: ٥)
Maknanya: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar (QS al-Qadr: 5).
Itulah beberapa keutamaan malam Lailatul Qadar. Mari terus meningkatkan ibadah dan menghidupkan setiap malam pada 10 hari terakhir Ramadan ini dengan berbagai amalan seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir dan berdoa. Semoga kita mendapatkan berkah beribadah yang lebih baik dari seribu bulan tersebut.