Search
Close this search box.

Pengobatan Penyakit Jasmani

Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap, telah menetapkan prinsip-prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia.

Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimilikinya dan tidak bersikap kufur.
Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari

Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan baik (bebas dari rasa sakit). Menjadi sembuh sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia.

Selain masalah penjagaan keseimbangan tubuh untuk tetap sehat, Islam juga telah mengatur dan memberikan cara dalam mengobati berbagai penyakit.

مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

Artinya: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia juga menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari)

Berikut ini, telah dirangkum dari buku Rasulullah Dokterku “Penyembuhan Penyakit Cara Rasulullah” yang ditulis oleh Ibn Qayyim Al-Jauziyah mengenai pengobatan jasmani.

Pengobatan penyakit jasmani ada dua macam, Yang pertama adalah cara pengobatan yang telah Allah ilhamkan pada manusia dan binatang. Untuk mengobati rasa lapar, rasa haus, kedinginan dan keletihan, dalam hal ini manusia tidak membutuhkan dokter.

Yang kedua adalah pengobatan yang membutuhkan analisa dan diagnosa, menurut ketahanan menghadapi penyakit serta mengurang kondisi yang diderita tubuh, misalnya demam, panas, dingin, kering atau komplikasi gejala-gejala tersebut. Bentuk penyakit kategori in ada dua: fisik dan kondiktif. Penyakit-penyakit ini timbul akibat masuknya suatu unsur ke dalam tubuh atau akibat kejadian tertentu.

Perbedaannya, penyakit kondiktif terjadi setelah penyebab-penyebab fisik hilang, tetapi dampaknya masih ada pada sistem metabolisme tubuh seseorang. Penyakit fisik terjadi saat materi masih mendekam dalam tubuh. Yang harus diperhatikan perihal penyakit fisik ini: pertama, penyebabnya; kedua, diagnosa penyakit itu sendiri; dan ketiga, penyembuhan/pengobatannya.

Penyakit kondiktif adalah penyakit yang mempengaruhi dan menyebabkan beberapa perubahan dalam organ-organ tubuh, baik itu bentuknya, rongganya, pembuluh darahnya, kekesatan kulitnya, iritasi, jumlah selnya maupun tulangnya. Jika organ-organ yang secara kolektif membentuk tubuh ini bekerja dengan wajar, maka dianggap berada dalam kondisi normal. Sebaliknya, jika organ-organ itu mengalami perubahan, disebut kelainan. Penyakit-penyakit fisik dan kondiktif termasuk dalam penyakit-penyakit umum.

Penyakit-penyakit fisik mempengaruhi sistem metabolisme tubuh melebihi batas kelayakan. Fenomena ini disebut penyakit setelah menimbulkan kerusakan fisik. Penyakit ini meliputi delapan macam. Empat di antaranya sederhana dan empat lainnya komplikasi. Bentuk- bentuk yang sederhana meliputi dingin, panas, lembab dan kering. Bentuk-bentuk komplikasi meliputi panas dan lembab, panas dan kering, dingin dan lembab atau dingin dan kering. Penyakit ini bisa terjadi karena fisik ataupun karena hal lain.

Tubuh bisa berada dalam tiga kondisi, yakni kondisi normal, tidak normal dan kondisi antara normal dan tidak normal. Kondisi tubuh normal adalah saat tubuh sehat; kondisi kedua terjadi ketika sakit; dan kondisi ketiga adalah kondisi antara normal dan tidak normal, karena kondisi normal tidak dapat langsung menjadi tidak normal, atau sebaliknya, tanpa melalui kondisi ketiga.

Ada penyebab internal bagi kondisi tidak normal yang dialami tubuh, yakni dingin, panas, lembab dan kering. Juga ada penyebab eksternal bagi kondisi tidak normal yang membuat tubuh rentan terserang penyakit karena tubuh mungkin menerima penyebab itu atau mungkin tidak mau menerima.

Gangguan yang mengancam kesehatan tubuh dapat diakibatkan oleh kelainan dalam sistem metabolisme tubuh, penyakit yang menyerang suatu organ atau kelemahan daya tahan tubuh. Ini semua disebabkan oleh peningkatan kestabilan tubuh yang tidak semestinya atau penurunan kestabilan tubuh yang seharusnya tidak terjadi. Juga, perekatan hubungan organ-organ dapat menjadi penyebabnya, apalagi hubungan tersebut esensial, atau pergeseran organ tubuh yang seharusnya tidak bergeser. Penyakit juga dapat terjadi akibat ekspansi sistem metabolisme yang tidak seharusnya terjadi atau suatu perubahan letak dan bentuk organ tubuh yang menyimpang dari kewajaran.

Seorang dokter adalah orang yang dapat merenggangkan organ tubuh yang kerekatannya dapat merugikan tubuh atau sebaliknya. Dokter mengurangi kestabilan yang dapat menyebabkan kerugian jika mengalami peningkatan dan menambah kestabilan yang dapat menimbulkan kerugian jika mengalami penurunan. Karena itu, dokter dapat memulihkan kesehatan yang hilang atau mempertahankannya setelah pulih dan membantu menangkal penyakit dengan penangkalnya atau melalui tindakan pencegahan yang benar. Anda dapat mengetahui semua ini melalui petunjuk dan nasihat Nabi SAW., tentu saja dengan kehendak, kekuasaan dan pertolongan Allah SWT.

Facebook
WhatsApp
Telegram
Facebook

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya

Scroll to Top