Anaphora merupakan pengulangan dari sebuah kata atau kelompok kata dalam beberapa kalimat yang berurutan. Anaphora, digunakan untuk memberikan penekanan terhadap suatu kata atau frasa yang mengandung ide penting dengan diberikan irama atau kesan yang artistik pada sebuah teks.
Salah satu tujuan dari dilakukan nya pengulangan kata ini adalah untuk memberikan kesan yang mendalam terhadap suatu pernyataan.
Teknik anaphora sering digunakan saat para tokoh dunia melakukan pidato atau presentasi. Biasanya adalah pidato atau presentasi yang sifatnya memotivasi atau menginspirasi.
Berikut salah satu contoh penggunaan teknik anaphora pada pidato Martin Luther King.
“I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: “We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal.”
“I have a dream that one day on the red hills of Georgia, the sons of former slaves and the sons of former slave owners will be able to sit down together at the table of brotherhood.”
“I have a dream that one day even the state of Mississippi, a state sweltering with the heat of injustice, sweltering with the heat of oppression, will be transformed into an oasis of freedom and justice.”
“I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.”
“I have a dream today!”-Martin Luther King
Pada contoh pidato di atas, frasa yang diulang oleh King adalah “I have a dream.”
Frasa yang digunakan pada teknik anaphora itu adalah kata-kata yang mengajak audiens untuk juga memikirkan poin-poin yang disampaikan. Dengan pengulangan itu, audiens juga akan merasa diajak untuk melakukan apa yang dikatakan oleh tokoh tersebut.
Teknik anaphora ini memang terbukti mampu menginspirasi para audiens.